kau tancapkan duri terakhirmu dijantungku.
tepat ketika aku menantimu mekar dan berbunga.
sebuah ikrar yang kuucapkan sirnalah sudah.
bahwa aku kan menyaksikan metamorphosa terbesar hidupmu.
kau goreskan bait-bait lagu merdumu dihelaian kelopak yang telah
berguguran. laksana badai simfoni jeritan hati mengoyak jiwa yang
merana.
kau kukuhkan angkuh nafasmu diatas rapuhnya isak tangisku.
hingga kini memujamu bagai Rahwana memimpikan Shinta.
Minggu, 30 Oktober 2011
Kamis, 14 Juli 2011
from my sister
barangkali ini selamat tinggal yang terakhir
seperti adam yang tenggelam di laut khuldi dan menyerah
pada aroma tubuh di antara secelurit rembulan
dan gelombang mega malam
kubingkai semua menuju pengasingan, kesepian dan juga kesedihan
di sinilah ku bangun kubur itu
meski ratusan kupu-kupu berdengungan dalam tarian malam
tapi aku tak lagi memanggilmu
sebab seluruh negeri di jantung ini adalah perang panjang
yang kau kobarkan
"mengapa musim terlalu cepat bertukar,
atau angin telah berubah arah...?"
aku masih menunggu dalam prahara panjang tak terlerai
aku bosan dengan kepalsuan
di depan cermin orang-orang selalu bermimpi dan bersolek
mempertebal topeng dan menjajakan keingkaran
juga kepicikan
maka cermin itu ku pecah
hingga berderai juga wajahmu
yang dulu seanggun hawa
aku tak akan memungutnya, seperti aku tak lagi memanggilmu
karena ku pikir akhirku telah tiba
ku ucap selamat tinggal terakhir...
credit to CAP
seperti adam yang tenggelam di laut khuldi dan menyerah
pada aroma tubuh di antara secelurit rembulan
dan gelombang mega malam
kubingkai semua menuju pengasingan, kesepian dan juga kesedihan
di sinilah ku bangun kubur itu
meski ratusan kupu-kupu berdengungan dalam tarian malam
tapi aku tak lagi memanggilmu
sebab seluruh negeri di jantung ini adalah perang panjang
yang kau kobarkan
"mengapa musim terlalu cepat bertukar,
atau angin telah berubah arah...?"
aku masih menunggu dalam prahara panjang tak terlerai
aku bosan dengan kepalsuan
di depan cermin orang-orang selalu bermimpi dan bersolek
mempertebal topeng dan menjajakan keingkaran
juga kepicikan
maka cermin itu ku pecah
hingga berderai juga wajahmu
yang dulu seanggun hawa
aku tak akan memungutnya, seperti aku tak lagi memanggilmu
karena ku pikir akhirku telah tiba
ku ucap selamat tinggal terakhir...
credit to CAP
???
cinta biarlah begini
akan terus dan tetap cinta
meski wujudnya tidak dapat dirasakan
cinta biarlah seperti adanya
dan hanya rindu jadi saksinya
dan penantian jadi kecupannya
cinta biarlah begini
meski tanpa jati diri
meski janji terasa ilusi
tapi tetap terpatri di hati
dan cinta akan jadi tetap cinta
bagi para penikmatnya
akan terus dan tetap cinta
meski wujudnya tidak dapat dirasakan
cinta biarlah seperti adanya
dan hanya rindu jadi saksinya
dan penantian jadi kecupannya
cinta biarlah begini
meski tanpa jati diri
meski janji terasa ilusi
tapi tetap terpatri di hati
dan cinta akan jadi tetap cinta
bagi para penikmatnya
melodi tanpa nada
Aku dikelilingi oleh nada-nada yang tak mampu kupahami
Beribu-ribu melodi mengalir tanpa suara
Bersatu merangkai lagu sepi
Mengalunkan simponi isi hati
Tak kah kau dengar...???
Syair merdu tumpahan qalbu
Mengukir makna mengikat rasa
Mewakili lidah yang tak berkata
Memintal senjang jadi tak berjarak
Dengarkanlah...
Kemudian
Kumohon...
Nyanyikanlah untuku
Agar aku tahu
Bahwa aku tidak sedang bermimpi
Beribu-ribu melodi mengalir tanpa suara
Bersatu merangkai lagu sepi
Mengalunkan simponi isi hati
Tak kah kau dengar...???
Syair merdu tumpahan qalbu
Mengukir makna mengikat rasa
Mewakili lidah yang tak berkata
Memintal senjang jadi tak berjarak
Dengarkanlah...
Kemudian
Kumohon...
Nyanyikanlah untuku
Agar aku tahu
Bahwa aku tidak sedang bermimpi
Minggu, 01 Juli 2007
My first Post
Langganan:
Postingan (Atom)